Dosen Polbeng Kembangkan Teknologi Cadik Retractable Untuk Kapal Nelayan di Pulau Bengkalis
dibaca: 5589 kaliBerita Sebelumnya
- UKM Kesenian Bathin Alam Sukses Gelar Festival Band di Acara Polbeng Fest 2025
- Berita Kehilangan Surat Tanah Atas Nama Bukhori, HS
- Pemdes Pematang Duku Ikuti Pawai Taaruf Sukseskan MTQ Ke - 57 Kecamatan Bengkalis
- Info Kehilangan Surat Tanah Atas Nama Bukhori, HS
Berita Terkait
- Bupati Bengkalis Melaksanakan Sholat Idul Adha 1439 H Bersama Ribuan Jamaah di Mandau
- Bupati Amril : Pramuka Sebagai Wadah Pendidikan Karakter Kaum Muda dan Calon Pemimpin Masa Depan
- Direktur Polbeng Resmi Lantik 33 Pejabat di Lingkungan Polbeng
- Bupati Amril Kukuhkan 75 Anggota Paskibra HUT RI Ke 73
- Dosen STAIN Bengkalis Melakukan Pengabdian Masyarakat di Desa Lubuk Muda
- 26 Perguruan Tinggi Bersaing di NWC 2018 Medan AKN Bengkalis Satu-satunya AK Indonesia Yang Hadir
BENGKALIS - Cuaca buruk masih menjadi permasalahan mendasar bagi nelayan di Pulau Bengkalis. Karakteristik serta ukuran dimensi kapal nelayan di Bengkalis yang berkisar 3 GT hanya sanggup beroperasi untuk jarak pendek dan memang tidak dirancang untuk melaut selama 2-3 hari, apalagi untuk menghadapi ombak tinggi. Meski ombak hanya mencapai 2,5 meter dan tidak termasuk dalam kategori tinggi, namun cukup membuat kapal nelayan oleng dan tidak dapat melaut. Salah satu solusinya adalah dengan pemasangan cadik agar dapat menambah stabilitas kapal nelayan.
Cadik merupakan perlengkapan kapal tambahan pada sisi kiri dan kanan lambung untuk menambah stabilitas. Namun, nelayan di Pulau Bengkalis tidak terbiasa dengan cadik dan cenderung mempertahankan desain kapal tradisionalnya. Meski nelayan setuju untuk memasang cadik, permasalahan lain yang muncul adalah ketersediaan bahan. Tentu material yang murah dan mudah didapatkan merupakan bahan ideal pembuatan cadik.

Dari permasalahan tersebut, M. Helmi, ST, MT beserta Tim Dosen Teknik Perkapalan, Politeknik Negeri Bengkalis melaksanakan bimbingan teknis dengan masyarakat nelayan di Pambang, Bengkalis untuk menentukan bahan dasar cadik. Helmi memaparkan "Kayu dapat digunakan sebagai cadik tetapi akan menyerap air dan menyebabkan kapal menjadi berat. Bambu juga dapat dipertimbangkan sebagai bahan alternatif tetapi bambu yang ada di Pulau Bengkalis memiliki radius kecil. Pipa paralon kemudian menjadi bahan ideal dikarenakan murah" tutupnya.
.jpeg)
Dikarenakan karakter nelayan yang tidak terbiasa menggunakan cadik, tim merancang agar cadik dapat dilepas maupun ditarik ke dalam lambung. Dengan desain seperti ini, nelayan dapat melepas cadik bila cuaca cerah agar menghemat konsumsi bahan bakar. Cadik kemudian diuji cobakan dengan memasangnya disalah satu kapal nelayan Pambang.

Hasilnya, pemasangan cadik mengakibatkan perlambatan kecepatan kapal sebesar 26% dari yang awalnya 2,71 meter per detik menjadi 2 meter per detik. Meski mengalami perlambatan, daya stabilitas kapal nelayan menjadi lebih baik, khususnya ketika ombak besar atau kecepatan kapal yang tinggi.
Dari hasil uji coba tersebut, cadik akan diproduksi massal oleh Tim Dosen Teknik Perkapalan Politeknik Negeri Bengkalis sebagai bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat Ditjen Penguatan Riset Dan Pengembangan, Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Republik Indonesia.**
Print Berita11 Komentar
Tulis Komentar
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.


vardenafil e diabete [url=http://aqualinkwebforum.com/2020/07/03/buying-viagra- very-best-ways-to-invest-in-cheap-viagra-online/#]aqualin kwebforum.com[/url]
sildenafil <a href="http://aqualinkwebforum.com/2020/07/03/buying-v iagra-very-best-ways-to-invest-in-cheap-viagra-online/#&q uot;>aqualinkwebforum.com</a> sildenafil mylan 50 mg prezzo
http://aqualinkwebforum.com/2020/07/03/buying-viagra-v ery-best-ways-to-invest-in-cheap-viagra-online/