UMKM Bengkalis Go Digital: Inovasi Layanan Publik Lewat Sentuhan Teknologi Anak Negeri

dibaca: 388 kali
Oleh: Admin Pendidikan | Kamis, 03 Juli 2025 - 10:50:46 WIB

UMKM Bengkalis Go Digital: Inovasi Layanan Publik Lewat Sentuhan Teknologi Anak Negeri

Gambar : Tampilan Website Karya Dosen dan Mahasiswa TI Polbeng

BENGKALIS -  Dalam beberapa tahun terakhir, istilah “digitalisasi” sudah tidak asing lagi terdengar di berbagai sektor kehidupan. Namun, bagaimana jika proses ini diterapkan langsung ke jantung ekonomi kerakyatan, yakni koperasi dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Inilah yang sedang terjadi di Kabupaten Bengkalis, Riau, di mana digitalisasi layanan Dinas Koperasi dan UMKM menjadi langkah nyata menuju pelayanan publik yang lebih cepat, mudah, dan transparan.

 

Tak sekadar jargon, transformasi ini juga melibatkan kolaborasierat antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi melalui program pengabdian kepada masyarakat. Tim dosen dan mahasiswa Polbeng hadir langsung untuk membantu merancang dan mengimplementasikan sistem digital yang mampu memudahkan proses perizinan, pencatatan koperasi, hingga akses informasi dan pelatihan bagi pelakuUMKM.

 

Melalui pendekatan partisipatif, para pelaku UMKM yang sebelumnya terbiasa dengan layanan manual kini mulai terbiasa menggunakan sistem digital berbasis website maupun aplikasi mobil. Dengan bimbingan yang berkelanjutan, mereka diajarkan cara mengakses layanan, mengisi formulir digital, hingga memanfaatkan platform online untuk mengembangkanusaha.

 

Di era serba digital ini, transformasi layanan publik bukan lagisebuah pilihan, melainkan keharusan. Dan kabar baiknya, Kabupaten Bengkalis kini tengah melakukan lompatan besardalam hal ini—khususnya dalam layanan Dinas Koperasi dan UMKM. Dengan semangat kolaboratif, inovasi digitalisasi layanan kini hadir melalui pengabdian masyarakat yang digagasoleh Politeknik Negeri Bengkalis.

 

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bengkalis menyambut baik inisiatif ini. “Ini bukan hanya tentangteknologi, tapi soal perubahan cara kerja dan pola pikir. Kami ingin pelayanan menjadi lebih responsif dan UMKM semakin berdaya saing,” ujarnya.

 

“Tujuan utama kami bukan sekadar menghadirkan teknologi, tapi bagaimana membuat masyarakat—khususnya pelakuUMKM—mampu menggunakannya dengan mudah dan merasaterbantu,” sambung Eko Prayitno.

 

Menurut Nurul Fahmi sebagai ketua Pengabdian, langkah ini adalah awal dari perubahan besar. “Kami sangat terbantu denganadanya sistem digital ini. Selain efisien, juga membuka peluang kolaborasi lebih luas dengan dunia pendidikan dan masyarakat,” terang Fahmi.

 

Transformasi ini menjadi bukti bahwa sinergi antara dunia pendidikan dan pemerintah daerah bisa menjadi kekuatan luarbiasa dalam mendorong kemajuan daerah. Apa yang dilakukanoleh Politeknik Negeri Bengkalis ini menunjukkan bahwapengabdian masyarakat bukan hanya sekadar kewajibantridharma perguruan tinggi, melainkan kontribusi nyata untukmenciptakan perubahan.

 

Digitalisasi layanan publik di Bengkalis adalah contoh inspiratifbagaimana daerah, melalui kolaborasi dan inovasi, bisa bergerakmenuju pelayanan yang lebih baik dan memberdayakan masyarakat. Dan semuanya dimulai dari satu hal sederhana: niat untuk mengabdi dan memberi dampak.

 

Hasil tersebut pun mulai terlihat. Proses administrasi yang sebelumnya memakan waktu berhari-hari, kini bisa diselesaikandalam hitungan jam. Selain itu, sistem digital ini juga membukaruang monitoring dan evaluasi yang lebih transparan—memudahkan pemerintah dalam melihat perkembangan UMKM dan kebutuhan lapangan secara real-time.

 

Transformasi digital di Bengkalis membuktikan bahwa inovasibukan hanya milik kota besar. Dengan kemauan, sinergi, dan pendampingan yang tepat, digitalisasi bisa menjadi senjataampuh bagi daerah dalam meningkatkan pelayanan publik dan memberdayakan ekonomi rakyat.

 

Adapun yang lebih penting, pengabdian kepada masyarakat seperti inibukan hanya sekadar program formalitas. Ini adalah bentuk nyata dari kolaborasi ilmu pengetahuan dan kebutuhanmasyarakat yang saling menguatkan. Ketika akademisi turun langsung ke lapangan, bukan hanya ilmu yang dibawa, tapi juga harapan akan masa depan yang lebih baik—khususnya bagipelaku UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.

 

Semoga langkah-langkah seperti ini bisa menginspirasikolaborasi tim Riset Pengabdian dan Pemerintahan untuk ikut berinovasi dan menjadikan digitalisasi sebagai bagian darigerakan bersama menuju pelayanan publik yang berkualitas.** 

 

 

 Penulis : Eko Prayitno. M.Kom 

  Print Berita

0 Komentar

Tulis Komentar

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.

Komentar Facebook